tag:blogger.com,1999:blog-21034791708701995542024-02-08T11:14:06.954+11:00Setitik motivasiSatu titik embun motivasi akan memberikan kesegaran ke dalam jiwa yang haus.
Jadilah pribadi2 yang dapat menyejukkan jiwa keluarga dan teman2 kita, kadangkala mereka hanya memerlukan satu titik embun motivasi untuk menghapus kegusaran dan keputus-asaan dari hati mereka.Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comBlogger43125tag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-79341550705931744992011-03-20T09:39:00.004+11:002011-03-20T09:40:05.125+11:00Kepemimpinan<p style="border: solid 3px #269beb; padding: 15px; text-align: center; line-height: 23px; font-size: 14px"><b>Seorang pemimpin adalah orang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain, yang melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, dan yang melihat sebelum yang lain melihat.</b><br /><i>- Leroy Eims -</i></p><br /><br /><p style="text-align: center; font-size: 12px"><b>Saya percaya bahwa pemimpin bertugas untuk menciptakan lebih banyak pemimpin, bukan lebih banyak pengikut. </b><br /><i>- Ralph Nader -</i><br /><br />Kepemimpinan di katakan berhasil jika dia bisa mencipatakan pemimpin pemimpin baru.<br /><i>- John C Maxwel -</i><br /><br /><b>Kita menilai diri kita dengan mengukur dari apa yang kita rasa mampu untuk kerjakan, orang lain mengukur kita dengan mengukur dari adap yang telah kita lakukan.</b><br /><i>- Henry Wadsworth Longfellow -</i><br /><br />Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan.<br /><i>- Confusius -</i></p>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-51525827139149864412011-03-20T09:39:00.003+11:002011-03-20T09:39:44.506+11:00Kemenangan<p style="border: solid 3px #248755; padding: 15px; text-align: center; line-height: 23px; font-size: 14px"><b>3 Kunci sukses:<br />- Tahu lebih banyak dari orang lain<br />- Berusaha lebih keras dari orang lain<br />- Berharap lebih sedikit dari orang lain</b><br /><i>- William Shakespare -</i></p><br /><br /><p style="text-align: center; font-size: 12px"><b>Kemenangan terbesar kita bukanlah ketika kita tidak pernah gagal, tetapi kemampuan kita untuk selalu bangkit dari setiap kegagalan yang menimpa kita.</b><br /><i>- Ralp Waldo Emerson -</i><br /><br />Menang, bukan berarti menjadi "paling" tetapi, Menang, adalah karena anda berusaha lebih baik dari sebelumnya.<br /><i>- Bennie Blair -</i> </p>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-90179271895361098342011-03-20T09:39:00.001+11:002011-03-20T09:39:25.294+11:00Jalan menuju kesuksesan<p style="border: solid 3px #269beb; padding: 15px; text-align: center; line-height: 23px; font-size: 14px"><b>Saya telah mempelajari kehidupan pria-pria besar dan wanita-wanita terkenal, dan saya menemukan bahwa mereka yang mencapai puncak keberhasilan adalah mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di hadapan mereka dengan segenap tenaga, semangat dan kerja keras.</b><br /><i>- Harry S. Truman -</i></p><br /><br /><p align="center"><a href="http://affiliates.allposters.com/link/redirect.asp?item=2548910&AID=482213574&PSTID=1<ID=1&lang=1" target="_blank" title="Destiny Poster"><img src="http://i19.photobucket.com/albums/b167/viaticus/Squidoo/destiny.jpg" alt="jalan kehidupan" title="jalan kehidupan" /></a><br /><i style="font-size: 10px">Foto diambil dari: <a class="APCTitleAnchor" href="http://affiliates.allposters.com/link/redirect.asp?item=2548910&AID=482213574&PSTID=1<ID=1&lang=1" target="_blank" title="Destiny Poster">Destiny Poster - Allposter</a></i></p><br /><br /><p style="text-align: center; font-size: 12px"><b>Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk.</b><br /><i>- Japanese Proverbs -</i><br /><br />Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.<br /><i>- Walt Disney -</i><br /><br /><b>Jika kita memulainya dengan kepastian, kita akan berakhir dalam keraguan, tetapi jika kita memulainya dengan keraguan, dan bersabar menghadapinya, kita akan berakhir dalam kepastian.</b><br /><i>- Francis Bacon -</i><br /><br />Talenta tanpa kerja keras adalah Tragedi.<br /><i>- Robert Half -</i><br /><br /><b>Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk.</b><br /><i>- Japanese Proverbs -</i><br /><br />Jangan takut untuk mengambil satu langkah besar bila memang itu diperlukan. Anda tak akan bisa melompati jurang dengan dua lompatan kecil.<br /><i>- David Llyod George -</i><br /><br /><b>Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan.</b><br /><i>- General Collin Power -</i></p><br /><br /><a href="http://www.addthis.com/bookmark.php"><img alt="Bookmark and Share" border="0" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/lg-bookmark-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-3303331096140858632011-03-20T09:38:00.001+11:002011-03-20T09:38:51.456+11:00Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda<p style="border: solid 3px #248755; padding: 15px; text-align: center; line-height: 23px; font-size: 14px"><b>Apabila kita takut gagal, itu berarti kita telah membatasi kemampuan kita.</b><br /><i>- Henry Ford -</i></p><br /><br /><p style="text-align: center; font-size: 12px"><b>Banyak orang yang sebenarnya sudah sangat dekat dengan sukses tapi sayangnya, mereka kemudian menyerah.</b><br /><i>- Thomas A. Edison -</i><br /><br />Biasakanlah untuk berpikir bahwa sukses hanya tinggal selangkah lagi dan pasti akan diraih, niscaya masa depan yang cerah akan ada di depan Anda.<br /><i>- Andrew Carnegie -</i><br /><br /><b>Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan.</b><br /><i>- Robert F. Kennedy -</i><br /><br />Kegagalan terbesar adalah apabila kita tidak pernah mencoba.<br /><i>- Robyn Allan -</i><br /><br /><b>Anda takkan tahu apa yang tak dapat Anda lakukan, sampai Anda mencobanya.</b><br /><i>- Henry James -</i><br /><br />Tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan.<br /><i>- Bill Clinton -</i><br /><br /><b>Anda harus memiliki tujuan jangka panjang agar tidak frustasi terhadap kegagalan jangka pendek.</b><br /><i>- Charles Noble -</i><br /><br />Tidak ada namanya Gagal!!!, yang ada Hanya Sukses atau Belajar!!!, Bila tidak Sukses maka itu artinya kita masih harus belajar hingga sukses.<br /><i>- Tung Desem Waringin -</i><br /><br /><b>Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi.</b><br /><i>- Jawaharlal Nehru -</i><br /><br />Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah anda miliki, Anda harus bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.<br /><i>- Thomas Jefferson -</i></p><br /><br /><a href="http://www.addthis.com/bookmark.php"><img alt="Bookmark and Share" border="0" height="16" src="http://s7.addthis.com/static/btn/lg-bookmark-en.gif" style="border: 0pt none;" width="125" /></a>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-66125740551394011962011-03-20T09:31:00.001+11:002011-03-20T09:31:50.271+11:00Refleksi Kehidupan<p style="border: solid 3px #248755; padding: 15px; text-align: center; line-height: 23px; font-size: 14px"><b>Seseorang yang memilih untuk memulai dan memilih peran yang akan di mainkannya adalah orang yang telah menentukan bagaimana semuanya harus berakhir.</b><br /><i>- Harry Emerson Fosdick -</i></p><br /><p align="center"><img src="http://i19.photobucket.com/albums/b167/viaticus/Squidoo/RichardNowitzFishermanPrint.jpg" alt="Kata Bijak Refleksi Kehidupan" title="RichardNowitzFishermanPrint" /><br /><i style="font-size: 10px">Foto diambil dari: <a class="APCTitleAnchor" href="http://affiliates.allposters.com/link/redirect.asp?item=3582375&AID=482213574&PSTID=1<ID=1&lang=1" target="_blank" title="A Fisherman and His Reflection are Surrounded by the Colors of Fall Photographic Print">A Fisherman and His Reflection are Surrounded by the Colors of Fall Photographic Print</a><br />By <a class="APCAnchor" href="http://affiliates.allposters.com/link/redirect.asp?c=c&search=38971&AID=482213574&PSTID=1<ID=1&lang=1" target="_blank" title="Nowitz, Richard Photographic Print">Nowitz, Richard - Allposter</a></i></p><br /><p style="text-align: center; font-size: 12px"><b>Kita tidak dilahirkan untuk menjadi Pemenang atau Pecundang. Tetapi kita lah yang membuat diri kita sendiri menjadi Pemenang atau Pecundang. </b><br /><i>- Walter Lippman -</i><br /><br />Semua orang bisa menyerah, itu hal yang paling mudah di lakukan. Tapi untuk bertahan meski kamu pernah gagal, itu adalah kekuatan yang sebenarnya!<br /><i>- Author Unknown -</i><br /><br /><b>Saya sedih karena tidak memiliki sepatu, hingga saya melihat seseorang dijalan tidak memiliki kaki. </b><br /><i>- Denis Waitely -</i><br /><br />Setiap perubahan, meskipun untuk menuju hal yang lebih baik, selalu diiringi oleh keberatan dan kegelisahan.<br /><i>- Arnold Bennett -</i><br /><br /><b>Jejak kaki di pasir tidak dibuat sambil duduk, untuk itulah bangun dan buat jejak indah di hidupmu</b><br /><br />Berubah sekarang, atau dipaksa berubah setelah keadaan sudah menyedihkan?<br /><i>- William Bethel -</i><br /><br /><b>Sebagian orang mengatakan kesempatan hanya datang satu kali, itu tidak benar. Kesempatan itu selalu datang, tetapi Anda harus siap menanggapinya.</b><br /><i>- Louis L'amour -</i><br /><br />Jangan terlalu memikirkan masa lalu, gunakanlah untuk mendapatkan sesuatu, kemudian tinggalkanlah agar anda tidak tenggelam di salamnya.<br /><br /><b>Mengucap syukurlah dalam segala sesuatu, dan kebahagiaan akan datang kepadamu.</b><br /><br />Buatlah perahu hidupmu menjadi tumpangan kebahagiaan orang lain dipahitnya arus kehidupan.<br /><br /><b>Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan orang lain</b><br /><br />Orang akan selalu meragukanmu. Selalu ada seseorang yang berusaha untuk menjatuhkanmu. Akan menjadi pilihanmu apakah kamu akan membiarkannya atau tidak! Jangan biarkan siapapun menjatuhkanmu; tetaplah bersikap positif meskipun orang bersikap negatif dan kamu akan damai bersama dirimu dan itulah yang terpenting!<br /><i>- Ethen Carrell -</i><br /><br /><b>Lihatlah kekurangan sendiri dengan matamu dan buatlah menjadi kelebihanmu dimata dunia. </b><br /><br />Urusan kita dalam kehidupan bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi untuk melampaui diri sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini .<br /><i>- Stuart B. Johnson -</i><br /><br /><b>Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun.</b><br /><i>- Oprah Winfrey -</i><br /><br />Dan bahwa setiap pengalaman mestilah dimasukkan ke dalam kehidupan, guna memperkaya kehidupan itu sendiri. Karena tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata akhir untuk kehidupan.<br /><i>- Annemarie S. -</i><br /><br /><b>Meskipun sebagian orang berpikir bahwa hidup ini adalah suatu pertempuran, sebenarnya ini adalah sebuah permainan memberi dan menerima.</b><br /><i>- Florence Scovel Shinn -</i><br /><br />Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati.<br /><i>- Caleb CC. -</i><br /><br /><b>Alam memberi kita satu lidah, akan tetapi memberi kita dua telinga, agar kita mendengar dua kali lebih banyak daripada berbicara.</b><br /><i>- La Rouchefoucauld -</i><br /><br />Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.<br /><i>- W.A. Nance -</i><br /><br /><b>Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran.</b><br /><i>- James Thurber -</i><br /><br />Orang yang bahagia bukanlah pada lingkungan tertentu, melainkan orang dengan sikap-sikap tertentu.<br /><i>- Hugh Downs -</i><br /><br /><b>Pengalaman bukan apa yang terjadi pada Anda, melainkan apa yang Anda lakukan atas apa yang terjadi pada Anda.</b><br /><i>- Aldous Huxley -</i><br /><br />Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan adalah berbuat sebaik-baiknya dan berbahagia hari ini.<br /><i>- Samuel Taylor Colleridg -</i><br /><br /><b>Amatlah sedikit yang diperlukan untuk membuat suatu kehidupan yang membahagiakan, semuanya ada di dalam diri Anda, yaitu di dalam cara berpikir dan bersikap.</b><br /><i>- Fred Corbett -</i><br /><br /><b>Jika anda tidak menemui masalah apapun, maka anda tidak akan pernah yakin bahwa anda berada di jalan yang salah.</b><br /><i>- Iwami Vivekananda -</i><br /><br />Jika anda menang, tak usah berkomentar.Jika anda kalah, tak usah beralasan.<br /><i>- Adolf Hitler -</i><br /><br /><b>Semua orang berpikir untuk mengubah dunia. Tapi tak satupun berpikir untuk merubah dirinya sendiri.</b><br /><i>- Leo Tolstoy -</i><br /><br />Jika seseorang merasa bahwa mereka tidak pernah melakukan kesalahan selama hidupnya, maka sebenarnya mereka tidak pernah mencoba hal-hal baru dalam hidupnya.<br /><i>- Albert Einstein -</i><br /><br /><b>Jika anda terlahir dalam kemiskinan itu bukanlah kesalahan anda, tapi jika anda mati dalam kemiskinan itu adalah kesalahan anda.</b><br /><i>- Bill Gates -</i><br /><br />Bila anda lunak pada diri anda maka Hidup akan keras kepada anda, Bila anda keras kepada diri anda maka Hidup akan lunak kepada anda.<br /><i>- Andrie Wongso -</i><br /><br /><b>Bekerja keraslah saat kau muda jika tidak mau dipaksa bekerja keras saat kau Tua.</b><br /><i>- Mario Teguh -</i><br /><br />Jika kamu berada di sore hari jangan menunggu datang pagi, dan jika kamu berada di pagi hari, maka jangan menunggu waktu sore. Gunakan kesehatan mu sebelum datang waktu sakitmu.Dan pergunakan waktu hidupmu utk menghadapi kematianmu.<br /><i>- Ibnu Umar -</i><br /><br /><b>Hanya manusia lemah yang percaya akan nasib. manusia yang kuat akan berjuang menciptakan dunianya sendiri.</b><br /><i>- Filsafat Cina -</i><br /><br />Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.<br /><br /><b>Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.</b><br /><br />Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.<br /><br /><b>Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.</b><br /><br />Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.<br /><br /><b>Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.</b><br /><br />Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.<br /><br /><b>Jadilah engkau seperti pohon mangga. Mereka melemparimu dengan batu, tapi kau membalasnya dengan buah.</b><br /><br />Banyak orang berpikir bahwa dengan menimbun uang mereka mendapatkan keamanan bagi diri sendiri. Bila uang adalah satu-satunya harapan Anda untuk mandiri, Anda takkan pernah mendapatkannya. Keamanan sebenarnya yang bisa dimiliki seorang di dunia ini adalah sumber pengetahuan, pengalaman dan kemampuan.<br /><i>- Henry Ford -</i><br /><br /><b>Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.</b><br /><br />Ketika aku berdiri dihadapan Tuhan pada akhir hidupku, aku berharap tidak ada satupun bakatku yang terlewatkan. Dan aku akan berkata padanya, "Aku telah menggunakan semua yang engkau berikan kepada ku."<br /><i>- Erma Bombeck -</i></p>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-28074886191408654542011-03-20T09:30:00.002+11:002011-03-20T09:31:03.749+11:00Tentang Keajaiban dan Kehidupan<p style="border: solid 3px #269beb; padding: 15px; text-align: center; line-height: 23px; font-size: 14px"><b>Ada dua cara untuk menjalani hidup : Anda bisa hidup dan menganggap bahwa keajaiban itu tidak ada, atau Anda bisa hidup dengan menganggap bahwa segala sesuatu adalah keajaiban.</b><br /><i>- Albert Einstein -</i></p><br /><p align="center"><a href="http://affiliates.allposters.com/link/redirect.asp?item=1494547&AID=482213574&PSTID=1<ID=1&lang=1" target="_blank" title="Dreams Giant Poster"><img src="http://i19.photobucket.com/albums/b167/viaticus/Squidoo/dream-mimpi.jpg" alt="Kata Bijak Kehidupan" title="Dream" /></a><br /><i style="font-size: 10px">Foto diambil dari: <a class="APCTitleAnchor" href="http://affiliates.allposters.com/link/redirect.asp?item=1494547&AID=482213574&PSTID=1<ID=1&lang=1" target="_blank" title="Dreams Giant Poster">Dreams Giant Poster - AllPoster</a></i><br /></p><br /><p style="text-align: center; font-size: 12px"><br /><b>Kita menjadi sesuai dengan apa yang kita pikirkan.</b><br /><i>- Author Unknown -</i><br /><br />Keajaiban datang setiap hari, ubahlah Persepsi anda tentang keajaiban, dan anda akan menyadari dan menemukannya di sekeliling anda.<br /><i>- Jon Bon Jovi -</i><br /><br /><b>Aku tidak pernah melihat sebuah monster keajaiban yang lebih besar dari diriku sendiri.</b><br /><i>- Michael de Montaigne -</i><br /><br />Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.<br /><br /><b>Mimpi adalah jawaban hari ini untuk pertanyaan esok hari. </b><br /><i>- Edgar Cayce -</i><br /><br />Bermimpilah Seperti anda akan hidup selamanya, dan hiduplah seolah anda akan mati hari ini.<br /><i>- James Dean -</i></p>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-78774478264275658372011-03-20T09:18:00.004+11:002011-03-20T09:19:00.673+11:00Setitik MotivasiDi dalam perjalanan hidup kita, kita harus melalui banyak krikil2 tajam - yaitu masalah2 kehidupan yang memang harus kita lewati untuk membuat kita lebih kuat dan tangguh untuk mencapai tujuan hidup kita.<br /><br />Kadangkala krikil2 tajam ini sangatlah tajam hingga melukai hati kita. Yang perlu kita lakukan adalah obati luka tersebut dengan setitik motivasi dan jangan pernah berhenti berjalan hingga setiap impian hidup kita tercapai.<br /><br />Berikan jiwa anda setitik motivasi yang akan selalu menyegarkan jiwa anda. Dan jadikan jiwa anda menjadi jiwa yang kuat untuk menghadapi segala ritme kehidupan. Percayalah anda akan selalu keluar sebagai seorang pemenang!<br /><br />Words by <span style="font-weight:bold;">Deyani</span>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-21707127110151354992011-03-20T09:16:00.001+11:002011-03-20T09:16:30.693+11:00Keajaiban 4 Musim<p style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 140%; padding: 1em; padding-top: 1.5em; padding-bottom: 1.5em; background-color: #FFF5EE; ">Seorang ayah menyuruh keempat anaknya menuju ke hutan utk melihat sebuah pohon pir.<br /><i style="float: right; padding: 1em; margin: 0.5em; margin-right: 0em; margin-left: 1em; margin-top: 1em; font-family: 'Zapf Calligraphic', Palatino, serif; font-size: 16px; line-height: 1.1em; width: 30%; color: #663300; background-color: #FFE4C4; border-top: 8px double maroon; border-bottom: 8px double maroon; text-align:center; ">Saat mengalami 1 musim sulit, nantikan saja siklus musim berikutnya.<br /><br />Kerjakan saja apa yang harus kita kerjakan dan biarlah Allah berkuasa melakukan apa yang dikehendaki-Nya</i><br />Anak pertama disuruhnya pergi pada musim dingin.<br />Anak kedua pada musim semi.<br />Anak ketiga pada musim panas.<br />Dan anak keempat pada musim gugur.<br /><br />Anak pertama : Pohon itu tampak sangat jelek.. batangnya terlihat bengkok..!<br /><br />Anak kedua : Pohon itu dipenuhi kuncup2 hijau yg menjanjikan...<br /><br />Anak ketiga : Pohon itu dipenuhi dgn bunga2 yg menebarkan bau harum...!<br /><br />Anak keempat : Salah semua..! Pohon itu penuh dengan buah yg matang dan sangat ranum..!!<br /><br />Sang ayah : Kalian semua benar.. Hanya saja kalian melihat pada waktu yang berbeda-beda..<br /><br />Mulai sekarang, jgn pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan pada 1 masa musim yg sulit saja, selalu akan ada masa 4 musim yg sempurna..!<br /><br />Saat mengalami 1 musim sulit, nantikan saja siklus musim berikutnya.<br />Kerjakan saja apa yang harus kita kerjakan,<br />dan biarlah Allah berkuasa melakukan apa yang dikehendaki-Nya<br /><br />Jika tidak bersabar saat berada pada musim dingin, maka kita akan<br />kehilangan musim semi dan musim panas yg menjanjikan harapan.<br />Dan kita tidak akan memanen hasil terbaik pada musim gugur...<br /><br />Semoga kalian semua mempunyai hari yang memberikan kalian keajaiban.<br /><br /><img src="http://i19.photobucket.com/albums/b167/viaticus/Squidoo/4Musim.jpg" /> <img src="http://i19.photobucket.com/albums/b167/viaticus/Squidoo/4-Musim-Menjanjikan.jpg" /><br /><br /><i> Lutfi S Fauzan's note</i></p>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-50065076550344115792011-03-20T09:15:00.001+11:002011-03-20T09:15:56.770+11:00Tentang Kekalahan dan KemenanganEntah sejak kapan mulainya, sudah lama manusia hidup hanya dengan sebuah tema: memburu kemenangan, mencampakkan kekalahan.<br /><br />Di Jepang dan berbagai belahan dunia lainnya, tidak sedikit manusia yang mengakhiri hidupnya semata-mata karena kalah.<br /><br />Karena semua hal yang melekat pada kekalahan serba negatif: jelek, hina.<br /><br />Sekolah sebagai tempat di mana masa depan disiapkan rupanya ikut-ikutan. Melalui program serba juara, sekolah ikut memperkuat keyakinan bahwa 'kalah itu musibah'. Tempat kerja juga serupa. Tidak ada tempat kerja yang absen dari kegiatan sikut-sikutan. Semuanya mau pangkatnya naik. Tidak ada yang mau turun. Lebih-lebih dunia politik, kekalahan hanyalah kesialan. Dan bila boleh jujur, aroma seperti inilah yang mewarnai Indonesia di awal April 2009 menjelang pemilu sekaligus pilpres.<br />Kalah juga indah<br /><br />Tidak ada yang melarang manusia mengejar kemenangan. Kemenangan ibarat padi bagi petani, seperti ikan buat nelayan. Ia pembangkit energi yang membuat kehidupan berputar. Ia pemberi semangat agar manusia tidak kelelahan. Namun seberapa besar pun energi maupun semangat manusia, bila putaran waktunya kalah, tidak ada yang bisa menolaknya.<br /><br />Oleh karena itulah, orang bijaksana belajar melatih diri untuk tersenyum baik di depan kemenangan maupun kekalahan. Berjuang, berusaha, bekerja, berdoa tetap dilakukan. Namun bila hadiahnya kekalahan, hanya senyuman yang memulyakan perjalanan.<br /><br />Membawa tropi sebagai simbol kemenangan itu indah. Dihormati karena menang juga indah. Tapi tersenyum di depan kekalahan, hanya orang yang pandangannya mendalam yang bisa melakukannya. Ibarat gunung, pemenang-pemenang itu serupa dengan batu-batu di puncak gunung. Mereka tidak bisa duduk di puncak gunung bila tidak ada batu-batu di dasar dan lereng gunung (baca: pihak yang kalah).<br /><br />Sebagian orang bijaksana malah bergumam, kekalahan lebih memulyakan perjalanan dibandingkan kemenangan. Terutama karena di depan kekalahan manusia sedang dilatih, dicoba, dihaluskan. Kekalahan di jalan ini berfungsi seperti amplas yang menghaluskan kayu yang mau jadi patung berharga mahal. Serupa pisau tajam yang sedang melukai bambu yang akan jadi seruling yang mewakili keindahan.<br /><br />Kesabaran, kerendahatian, ketulusan, keikhlasan, itulah kualitas-kualitas yang sedang dibuka oleh kekalahan. Serangkaian hadiah yang tidak mungkin diberikan oleh kemenangan. Ia yang sudah membuka pintu ini, akan berbisik: kalah juga indah!. Itu sebabnya seorang guru pernah berpesan: "0ld friends pass away, new friends appear. The most important thing is to make it meaningful". Semua datang dan pergi (kemenangan, kekalahan, keberuntungan, kesialan), yang paling penting adalah bagaimana mengukir makna dari sana.<br /><br />Jarang terjadi ada manusia yang mengukir makna mendalam ditengah gelimang kemenangan. Terutama karena kemenangan mudah sekali membuat manusia tergelincir ke dalam kemabukan dan lupa diri. Pengukir-pengukir makna yang mengagumkan seperti Kahlil Gibran, Jalalludin Rumi, Rabindranath Tagore, Thich Nhat Hanh semuanya melakukannya di tengah-tengah kesedihan. HH Dalai Lama bahkan menerima hadiah nobel perdamaian sekaligus penghargaan sebagai warga negara kelas satu oleh senat AS, setelah melewati kesedihan dan kekalahan selama puluhan tahun di pengasingan.<br /><br /><i>Gede Prama</i>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-34126149903809622122011-03-20T09:14:00.001+11:002011-03-20T09:14:52.806+11:006 Pertanyaan untuk direnungkanSuatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..<br />Lalu beliau mengajukan <b>enam pertanyaan</b>:<br /><br /><b>PERTAMA</b><br /><i>"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini...???"</i><br />Murid-muridnya ada yang menjawab.... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya" ..<br />Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...<br />Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah <b>"kematian"</b><br />Sebab kematian adalah PASTI adanya....<br /><br />Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan <b>KEDUA</b><br /><i>"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"</i><br />Murid-muridnya ada yang menjawab... "negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang" ...<br />Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar...<br />Tapi yang paling benar adalah <b>"masa lalu"</b><br />Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita... tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu...<br />Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..<br /><br />Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang <b>KETIGA</b><br /><i>"Apa yang paling besar di dunia ini...???"</i><br />Murid-muridnya ada yang menjawab "gunung", "bumi", dan "matahari".. ..<br />Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...<br />Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah <b>"nafsu"</b><br />Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya...<br />Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi ...<br />Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...<br /><br />Pertanyaan <b>KEEMPAT</b> adalah...<br /><i>"Apa yang paling berat di dunia ini...???"</i><br />Di antara muridnya ada yang menjawab... "baja", "besi", dan "gajah"...<br />"Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru ..<br />tapi yang paling berat adalah <b>"memegang amanah"</b><br /><br />Pertanyaan yang <b>KELIMA</b> adalah...<br /><i>"Apa yang paling ringan di dunia ini...???"</i><br />Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan" ...<br />"Semua itu benar...", kata Sang Guru...<br />tapi yang paling ringan di dunia ini adalah <b>"meninggalkan ibadah"</b><br /><br />Lalu pertanyaan <b>KEENAM</b> adalah...<br /><i>"Apakah yang paling tajam di dunia ini...???"</i><br />Murid-muridnya menjawab dengan serentak... "PEDANG...!! !"<br />"(hampir) Benar...", kata Sang Guru<br />tetapi yang paling tajam adalah <b>"lidah manusia"</b><br />Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati... dan melukai perasaan saudaranya sendiri...Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-37925103409841047882011-03-20T09:11:00.000+11:002011-03-20T09:12:01.056+11:00Semua masalah akan berlaluSalah satu pengajaran tak ternilai yang dapat mengatasi <b>depresi</b>, adalah juga salah satu yang paling sederhana. Namun pengajaran yang terlihat sederhana, mudah untuk disalahpahami. Hanya jika kita akhirnya sudah terbebas dari depresi, barulah kita boleh menyatakan sudah betul-betul memahami cerita berikut ini.<br /><br />Seorang narapidana baru merasakan ketakutan dan tertekan.<br /><br />Tembok-tembok batu di selnya seperti menyerap habis semua kehangatan;<br />jeruji-jeruji besi bagai mencemooh segala belas kasih;<br />suara gelegar baja yang beradu ketika gerbang ditutup, mengunci harapan jauh2.<br /><br />Hatinya terpuruk sedalam hukumannya yang sedemikian lama. Di tembok, di atas kepala tempat tidur lipatnya, dia melihat sebuah kalimat yang tergores di sana; <b>INI PUN AKAN BERLALU</b>.<br /><br />Kalimat itu melejut semangatnya, mungkin demikian juga dengan nara pidana lain sebelum dia. Tak peduli betapa beratnya, dia akan menatap tulisan itu dan mengingatnya, "ini pun akan berlalu". Pada hari dia dibebaskan, dia mengetahui kebenaran dari kata-kata itu. Waktunya telah terpenuhi; penjara pun telah berlalu.<br /><br />Ketika dia menjalani kembali kehidupan normalnya, dia sering merenungkan pesan itu, menariknya di secarik kertas untuk ditaruh di samping tempat tidurnya, di mobil, dan di tempat kerja. Bahkan saat dia mengalami hal-hal yang buruk, dia tak akan menjadi depresi. Dengan mudah dia akan mengingat, <b>"Ini pun akan berlalu"</b>, dan terus berjuang.<br /><br />Saat-saat yang buruk pun tidak memerlukan waktu lama untuk berlalu. Lalu ketika saat-saat menyenangkan tiba, dia menikmatinya, tetapi tanpa terlalu sembrono. Sekali lagi dia akan mengingat, <b>"Ini pun akan berlalu"</b>, dan terus lanjut bekerja, tanpa menggampangkan hal yang menyenangkan itu. Saat-saat yang indah biasanya juga tak akan bertahan lama-lama.<br /><br />Bahkan, ketika dia menderita kanker, <b>"Ini pun akan berlalu"</b> telah memberikannya pengharapan. Pengharapan memberinya kekuatan dan sikap positif yang mengalahkan penyakitnya. Suatu hari, dokter spesialis memastikan bahwa <b>"kanker pun telah berlalu"</b>.<br /><br />Pada hari-hari terakhirnya, di atas ranjang kematian, dia membisikkan kepada orang-orang yang dicintainya, <b>"ini pun akan berlalu"</b>, dan dengan enteng ia meninggalkan dunia ini. Kata-katanya adalah pemberian cinta terakhir bagi keluarga dan teman-temannya. Mereka belajar darinya bahwa <b>"kesedihan pun akan berlalu"</b>.<br /><br />Depresi adalah sebuah penjara yang sering dialami oleh kita-kita ini. "Ini pun akan berlalu" membantu melejut semangat kita; juga menghindarkan salah satu penyebab depresi hebat, yaitu tidak mensyukuri saat-saat bahagia.<br /><br /><i>Sumber :<br />Ajahn Brahm; Membuka Pintu Hati </i>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-2460857886102170622011-03-20T09:09:00.003+11:002011-03-20T09:09:59.573+11:00Tukang ArlojiDi Jerman tinggal seorang tukang arloji. Namanya Herman Josep. Dia tinggal di sebuah kamar yang sempit. Di kamar itu ada sebuah bangku kerja, sebuah lemari tempat kayu dan perkakas kerjanya, sebuah rak untuk tempat piring dan gelas serta tempat tidur lipat di bawah bangku kerjanya.<br /><br />Selain puluhan arloji yang sudah dibuatnya tidak ada barang berharga lain di kamarnya. Di jendela kaca kamar itu Herman menaruh sebuah jam dinding paling bagus untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat. Herman adalah seorang tukang arloji yang miskin. Pakaiannya compang-camping. Tetapi dia baik hati. Anak-anak di sekitar rumah menyukainya. Kalau permainan mereka rusak, Herman biasa diminta memperbaiki. Herman tak pernah minta satu sen pun untuk itu. "Belilah makanan yang enak atau tabunglah uang itu untuk hari Natal." Ini jawaban yang Herman selalu berikan.<br /><br />Sejak dulu penduduk kota itu biasa membawa hadiah Natal ke kathedral dan meletakkannya di kaki patung Maria yang sedang memangku bayi Yesus. Setiap orang menabung supaya bisa memberi hadiah yang paling indah pada Yesus. Orang-orang bilang, kalau Yesus suka hadiah yang diberikan kepada-Nya, Ia akan mengulurkan tangan-Nya dari pelukan Maria untuk menerima bingkisan itu. Tentu saja ini legenda. Belum pernah terjadi bayi Yesus dalam pelukan Maria mengulurkan tangan menerima bingkisan Natal untuk-Nya.<br /><br />Meskipun begitu penduduk kota itu selalu berusaha membawa bingkisan yang paling indah. Para penulis puisi membuat syair-syair yang aduhai. Anak-anak juga tidak ketinggalan. Setiap orang berlomba memberikan yang terbaik pada Yesus di Hari Natal. Siapa tahu, kata mereka, Yesus mengulurkan tangan menerima pemberian itu. Orang-orang yang tidak punya bingkisan, pergi ke Gereja untuk berbakti pada malam Natal sekaligus menilai bingkisan mana yang terindah. Herman, tukang arloji, adalah salah seorang yang hanya pergi untuk berbakti dan menonton.<br /><br />Pernah ada seorang teman mencegah Herman dan bertanya: "Kau tidak tahu malu. Tiap tahun kau tak pernah membawa bingkisan Natal buat Yesus?" Pernah satu kali panitia Natal bertanya: "Herman! Mana bingkisan Natal darimu? Orang-orang yang lebih miskin dari kau saja selalu bawa." Herman menjawab: "Tunggulah, satu ketika saya akan bawa bingkisan." Tapi sedihnya, tukang arloji ini tak pernah punya apa-apa untuk Yesus. Arloji yang dibuatnya dijual dengan harga murah. Kadang-kadang ia memberikan gratis pada orang yang benar-benar perlu.<br /><br />Tetapi dia punya ide. Tiap hari ia bekerja untuk bingkisan natal itu. Tidak satu orangpun yang tahu ide itu kecuali Trude, anak perempuan tetangganya. Trude berumur 7 tahun waktu ia tahu ide Herman. Tetapi setelah Trude berumur 31 tahun bingkisan itu belum selesai. Herman membuat sebuah jam dinding. Mungkin yang paling indah dan belum pernah ada. Setiap bagian dikerjakan dengan hati-hati dan penuh kasih. Bingkainya, jarum-jarumnya, beratnya, dan yang lainnya diukir dengan teliti. Sudah 24 tahun Herman merangkai jam dinding itu.<br /><br />Masuk tahun ke-25 Herman hampir selesai. Tapi dia juga masih terus membantu memperbaiki mainan anak-anak. Perhatiannya pada hadiah Natal itu membuat dia tidak punya cukup waktu untuk buat arloji dan menjualnya. Kadang Herman tidur dengan perut kosong. Ia makin tambah kurus tetapi jam dindingnya makin tanbah cantik. Di jam dinding itu ada kandang, Maria sedang berlutut di samping palungan yang di dalamnya terbaring bayi Yesus. Di sekeliling palungan itu ada Yusuf serta tiga orang Majus, gembala-gembala dan dua orang malaikat. Kalau jam dinding itu berdering, orang-orang tadi berlutut di depan palungan Yesus dan terdengar lagu "Gloria in Excelsis Deo".<br /><br />"Lihat ini!" kata Herman pada Trude. "Ini berarti bahwa kita harus menyembah Kristus bukan hanya pada hari Minggu atau hari raya tetapi pada setiap hari dan setiap jam. Yesus menunggu bingkisan kita setiap detik." Jam dinding itu sudah selesai. Herman puas. Ia menaruh benda itu di jendela kaca kamarnya supaya bisa dilihat orang. Orang-orang yang lewat berdiri berjam-jam mengagumi benda itu. Mereka sudah menduga bahwa ini pasti bingkisan Natal dari Herman. Hari Natal sudah tiba. Pagi itu Herman membersihkan rumahnya. Ia mengambil pakaiannya yang paling bagus. Sambil bekerja ia melihat jam dinding itu. Ia takut jangan-jangan ada kerusakan. Dia senang sekali sehingga ia memberikan uang yang dia miliki kepada pengemis-pengemis yang lewat di rumahnya.<br /><br />Tiba-tiba ia ingat, sejak pagi dia belum sarapan. Ia segera ke pasar untuk membeli sepotong roti dengan uang terakhir yang ada padanya. Di lemarinya ada sebuah apel. Ia mau makan roti dengan apel itu. Waktu dia buka pintu, Trude masuk sambil menangis. "Ada apa?" tanya Herman. Suami saya mengalami kecelakaan. Sekarang dia di RS. Uang yang kami tabung untuk beli pohon Natal dan kue harus saya pakai untuk bayar dokter. Anak-anak sudah menuggu hadiah Natal. Apa lagi yang harus saya berikan untuk mereka?"<br /><br />Herman tersenyum. "Tenanglah Trude. Semua akan beres. Saya akan jual arloji saya yang masih sisa. Kita akan punya cukup uang untuk beli mainan anak-anak. Pulanglah."<br /><br />Herman mengambil jas dinginnya lalu pergi ke pasar dengan satu jam tangan yang unik. Ia tawarkan jam itu di toko arloji. Tapi mereka tidak berminat. Ia pergi ke kantor gadai tapi pegawai-pegawai bilang arloji itu kuno. Akhirnya ia pergi ke rumah walikota. "Tuan, saya butuh uang untuk membeli mainan bagi beberapa anak. Tolong beli arloji ini?" Pak walikota tertawa. "Saya mau beli arloji tetapi bukan yang ini. Saya mau jam dinding yang ada di jendela kaca rumahmu. Berapapun harganya saya siap." "Tidak mungkin tuan. Benda itu tidak saya jual.""Apa? Bagi saya semua mungkin. Pergilah sekarang. Satu jam lagi saya akan kirim polisi untuk ambil jam dinding itu dan kau dapat uang 1000 dolar."<br /><br />Herman pergi sambil geleng-geleng kepala. "Tidak mungkin! Saya mau jual semua yang saya punya. Tapi jam dinding itu tidak. Itu untuk Yesus." Waktu ia tiba dekat rumah, Trude dan anak-anaknya sudah menunggu. Mereka sedang menyanyi. Merdu sekali. Baru saja Herman masuk, beberapa orang polisi sudah berdiri di depan. Mereka berteriak agar pintu dibuka. Jam dinding itu mereka ambil dan uang 1000 dolar diberikan pada Herman. Tetapi Herman tidak menerima uang itu. "Barang itu tidak saya jual. Ambillah uang itu," teriak Herman sedih. Orang-orang itu pergi membawa jam dinding serta uang tadi. Pada waktu itu lonceng gereja berbunyi. Jalan menuju kathedral penuh manusia. Tiap orang membawa bingkisan di tangan.<br /><br />"Kali ini saya pergi dengan tangan kosong lagi", kata Herman sedih. "Saya akan buat lagi satu yang lebih cantik." Herman bangkit untuk pergi ke gereja. Saat itu ia melihat apel di dalam lemari. Ia tersenyum dan meraih apel itu. "Inilah satu-satunya yang saya punya, makanan saya pada hari natal. Saya akan berikan ini pada Yesus. Itu lebih baik dari pada pergi dengan tangan kosong."<br /><br />Katedral penuh. Suasana bukan main semarak. Ratusan lilin menyala dan bau kemenyan terasa di mana-mana. Altar tempat patung Maria memangku bayi Yesus penuh dengan bingkisan. Semuanya indah dan mahal. Di situ juga ada jam dinding buatan tukang arloji itu. Rupanya Pak walikota mempersembahkan benda itu pada Yesus. Herman masuk. Ia melangkah dengan kaki berat menuju altar dengan memegang apel. Semua mata tertuju padanya. Ia mendengar mereka mengejek, makin jelas. "Cih! Dia memang benar-benar pelit. Jam dindingnya yang indah dia jual. Lihatlah apa yang dia bawa. Memalukan!"<br /><br />Hati Herman sedih, tetapi ia terus maju. Kepalanya tertunduk. Ia tidak berani memandang orang sekeliling. Matanya ditutup. Tangan yang kiri diulurkan ke depan untuk membuka jalan. Jarak altar masih jauh. Herman tahu bahwa ia harus naik anak tangga untuk sampai ke altar. Sekarang kakinya menyentuh anak tangga pertama. Herman berhenti sebentar. Ia tidak punya tenaga lagi. Sejak pagi dia belum makan apa-apa. Ada tujuh anak tangga. "Dapakah saya sampai ke altar itu?"<br /><br />Herman mulai menghitung. Satu! Dua! Tiga! Empat! lalu ia terantuk dan hampir terguling ke bawah. Serentak semua orang berkata: "Memalukan!" Setelah mengumpulkan sisa tenaga Herman bergerak lagi. Tangga kelima. Kedengaran suara mengejek: "Huuuu%u2026!" Herman naik setapak lagi. Tangga keenam. Omelan dan ejekan orang-orang berhenti. Sebagai gantinya terdengar seruan keheranan semua orang yang hadir. "Mujizat! Sebuah mujizat!!!"<br /><br />Hadirin seluruhnya turun dari kursi dan berlutut. Imam merapatkan tangannya dan mengucapkan doa. Herman, tukang arloji yang miskin ini menaiki anak tangga yang terakhir. Ia mengangkat wajahnya. Dengan heran ia melihat patung bayi Yesus yang ada di pangkuan Maria sedang mengulurkan tangan untuk menerima bingkisan Natal darinya. Air mata menetes dari mata tukang arloji itu. Inilah hari Natal yang paling indah dalam hidupnya.<br /><br />- Diterjemahkan oleh: Eben Nuban Timo dari buku "Het Hele Jaar Rond. Van sinterklaas tot sintemaarten." Disunting oleh Marijke van Raephorst (Rotterdam: Lemniscaat, 1973), hal. 61-66.Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-39579136288735833352011-03-20T09:09:00.001+11:002011-03-20T09:09:20.876+11:00Tentang CintaTuhan...<br />Saat aku menyukai seorang teman<br />Ingatkanlah aku akan ada sebuah akhir<br />Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir.<br /><br />Tuhan...<br />Ketika aku merindukan seorang kekasih<br />Rindukan aku kepada yang rindu Cinta Kasihmu<br />Agar kerinduanku semakin menjadi<br /><br />Tuhan...<br />Jika aku hendak mencintai seseorang<br />Temukanlah aku dengan seseorang yang mencintaimu<br />Agar aku bertambah kuat mencintaimu<br /><br />Tuhan ...<br />Ketika aku jatuh cinta<br />Jagalah cinta itu<br />Agar tidak melebihi cintaku padamu<br /><br />Tuhan...<br />Ketika aku berucap cinta padamu<br />Biarlah kukatakan kepada yang hatinya terpaut padamu<br />Agar aku tak jatuh ke dalam cinta yang bukan karenamu<br /><br />Sebagai mana orang bijak berucap<br />Mencintai seseorang bukanlah apa-apa<br />Dicintai seseorang adalah sesuatu<br />Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti<br />Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya.Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-65198440026255759002011-03-20T09:07:00.001+11:002011-03-20T09:08:48.760+11:00DoaMereka mengatakan bahwa doa mengubah sesuatu, tetapi apakah doa SUNGGUH dapat mengubah segala sesuatu ?<br /><br />Ya! DOA SUNGGUH DAPAT MENGUBAH SEGALA SESUATU!<br /><br />Apakah doa dapat mengubah suatu keadaan secara tiba-tiba ?<br />Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah caramu memandang situasi tersebut!<br /><br />Apakah doa mengubah kondisi keuanganmu dimasa depan?<br />Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kepada siapa engkau berharap untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari!<br /><br />Apakah doa mengubah hati yang hancur atau tubuh yang rusak ?<br />Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah sumber kekuatan dan sumber penghiburanmu!<br /><br />Apakah doa mengubah apa yang kau butuhkan dan inginkan ?<br />Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kebutuhanmu menjadi sesuai dengan keinginan Tuhan!<br /><br />Apakah doa mengubah caramu melihat dunia?<br />Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah dengan mata siapa kau akan melihat dunia!<br /><br />Apakah doa mengubah penyesalanmu di masa lalu?<br />Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah harapanmu di masa depan!<br /><br />Apakah doa mengubah orang-orang disekitarmu ?<br />Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubahmu-masalah tidak selalu terletak dalam diri orang-orang disekitarmu!<br /><br />Apakah doa mengubah hidupmu dengan cara yang tidak dapat kau jelaskan?<br />Oh, ya, selalu! dan Doa akan benar- benar mengubah seluruh dirimu!<br /><br />Apakah doa sungguh mengubah segala sesuatu ?<br />YA, doa sungguh mengubah segala sesuatu.Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-46370457996239346712010-12-30T06:49:00.001+11:002010-12-30T06:49:37.336+11:00IbuSuatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan. "Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku<br />disana?"<br /><br />Tuhanpun menjawab. "Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu."<br /><br />Si kecil bertanya lagi, "Tapi, disini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia.<br /><br />Tuhanpun menjawab, "Tak apa, malaikatmu itu, akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia."<br /><br />Namun si kecil bertanya lagi, "Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?<br /><br />Tuhanpun menjawab, "Malaikatmu itu, akan membisikkanmu kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada disampingmu, dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia."<br /><br />Si kecil bertanya lagi, "Lalu, bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan?"<br /><br />Tuhanpun kembali menjawab, "Malaikatmu itu, akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdoa."<br /><br />Lagi-lagi, si kecil menyelidik, "Namun, aku mendengar, disana, ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?<br /><br />Tuhanpun menjawab, "Tenang, malaikatmu, akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu."<br /><br />Namun, si kecil kini malah sedih, "Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi.<br /><br />Tuhan menjawab lagi, "Malaikatmu, akan selalu mengajarkamu keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu ada disisimu."<br /><br />Hening.<br /><br />Kedamaianpun tetap menerpa surga.<br /><br />Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. "Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku...."<br /><br />Tuhanpun kembali menjawab. "Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: Ibu..."Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-29684761145089240542010-12-30T06:48:00.002+11:002010-12-30T06:49:08.209+11:00Seorang tunanetraSeorang anak laki2 tunanetra duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terletak di dekat kakinya. Ia mengangkat sebuah papan yang bertuliskan: 'Saya buta, tolong saya.' Hanya ada beberapa keping uang di dalam topi itu.<br /><br />Seorang pria berjalan melewati tempat anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu ia mengambil papan, membaliknya dan menulis beberapa kata. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang ia baru tulis.<br /><br />Segera sesudahnya, topi itu pun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang ke anak tuna netra ini. Sore itu pria yang telah mengubah kata-kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya, 'Apakah bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi? Apa yang bapak tulis?'<br /><br />Pria itu berkata, 'Saya hanya menuliskan sebuah kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah tulis dengan cara yang berbeda.' Apa yang ia telah tulis adalah: 'Hari ini adalah hari yang indah dan saya tidak bisa melihatnya.'<br />Bukankah tulisan yang pertama dengan yang kedua sebenarnya sama saja?<br /><br />Tentu arti kedua tulisan itu sama, yaitu bahwa anak itu buta.<br />Tetapi, tulisan yang pertama hanya mengatakan bahwa anak itu buta. Sedangkan, tulisan yang kedua mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka sangatlah beruntung bahwa mereka dapat melihat. Apakah kita perlu terkejut melihat tulisan yang kedua lebih efektif?<br /><br /><b>Moral dari cerita ini</b>: Bersyukurlah untuk segala yang kau miliki. Jadilah kreatif. Jadilah innovatif. Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda dan positif.<br /><br />Ajaklah orang-orang lain menuju hal-hal yang baik dengan hikmat. Jalani hidup ini tanpa dalih dan mengasihi tanpa rasa sesal. Ketika hidup memberi engkau 100 alasan untuk menangis, tunjukkan pada hidup bahwa engkau memiliki 1000 alasan untuk tersenyum.<br /><br />Hadapi masa lalumu tanpa sesal.<br />Tangani saat sekarang dengan percaya diri.<br />Bersiaplah untuk masa depan tanpa rasa takut.<br />Peganglah iman dan tanggalkan ketakutan.<br /><br />Orang bijak berkata, 'Hidup harus menjadi sebuah proses perbaikan yang terus berlanjut, membuang kejahatan dan mengembangkan kebaikan... Jika engkau ingin menjalani hidup tanpa rasa takut, engkau harus memiliki hati nurani yang baik sebagai tiketnya.<br /><br />Hal yang terindah adalah melihat seseorang tersenyum..<br />Tapi yang terlebih indah adalah mengetahui bahwa engkau adalah alasan di belakangnya! !!Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-16752136370574840792010-12-30T06:48:00.001+11:002010-12-30T06:48:31.214+11:003 x 8 = 23Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.<br /><br />Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24? "<br />Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi".<br />Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan".<br />Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"<br />Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah,kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"<br />Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu".<br />Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.<br /><br />Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan<br />Hui sambil tertawa: "3x8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia."<br />Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya.<br /><br />Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai,<br />dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh<br />di bawah pohon. Dan jangan membunuh."<br />Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang.<br /><br />Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti.<br /><br />Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut<br />malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan.<br />Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya<br />adalah adik istrinya.<br /><br />Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata:<br />"Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?"<br />Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan<br />turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".<br />Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum." Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga.<br />Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3x8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3x8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?"<br />Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang<br />lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu."<br /><br />Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.<br /><br /><b>Cerita ini mengingatkan kita:</b><br />Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat. Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.<br /><br />Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti).<br /><br />Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti).<br /><br />Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (suami tidak betah di rumah)<br /><br />Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman).Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-13587723705944040672010-12-27T07:40:00.002+11:002010-12-27T07:41:16.079+11:00Tajamnya paku bisa melubangi sebuah papanSuatu hari ada seorang anak kecil berusia 7 tahun. Ia bernama Kodok .<br />Kodok sangat sayang dengan Neneknya, hal sekecil apa pun ia selalu menceritakannya kepada Neneknya. Hingga suatu hari ketika Kodok bertengkar dengan temannya di sekolah, sesampainya di rumah, Kodok langsung memanggil Neneknya.<br /><br />"Neneeeeek . ." panggil si Kodok,<br />"Iya Nak" Jawab si Nenek . .<br />Si Nenek pun bertanya kepada si Kodok "ada apa Nak, koq kelihatannya kesal sekali . . apa ada masalah di sekolah ?"<br />"Iya Nenek, Kodok kesal sama temen di sekolah . . Tadi dia fitnah Kodok sampai Guru marah, Uuuuhhh" Timpal si Kodok dengan nada kesal .<br />Si Nenek hanya tersenyum dan kemudian Si Nenek pun menuju gudang untuk mencari sesuatu . .<br />"Nenek mau kemana ? Kodok kan lagi kesel " Tanya si Kodok .<br /><br />Lalu si Nenek memberi sebuah Papan dan Paku kepada si Kodok, Kodok pun bingung dan bertanya "Untuk apa papan ini Nek ?"<br /><br />"Jika Kamu sedang kesal sama teman atau siapa pun, kamu tancapkan paku ini ke papan yang Nenek kasih" jawab si Ibu .<br /><br />"Tapi untuk apa Nenek ?" Tanya si Kodok dengan memasang raut wajah penuh tanya .<br /><br />Nenek pun tersenyum dan betkata "Sudah, tancapkan saja paku itu kalo kamu lagi kesel, tetapi ingat, kamu ga boleh marah sama orang itu . Ok ?!"<br />"Baiklah" Timpal si Kodok .<br /><br />Kemudian Kodok pun mengikuti apa yang di katakan sama Nenek nya, setiap Ia kesal, marah, dan sakit hati ia bergegas mengambil paku dan menancapkannya ke papan tersebut.<br /><br />Suatu hari ketika papan itu sudah penuh dengan paku, Kodok langsung memberitahu Nenek nya . .<br />"Nek, papannya sudah penuh dengan paku",<br />"Coba kamu cabut paku-paku itu semua . ." jawab si Nenek . .<br />"Tapi untuk apa Nek ? Kan susah cabutnya" Jawab kodok dengan nada mengeluh .<br />"Sudah lakukan saja" Jawab si Nenek sambil tersenyum . .<br /><br />Lalu Kodok pun mencabut semua paku yang selama ini ia tancapkan sebelumnya . .<br />dengan susah payah 1 demi 1 dicabutnya . . walau pun dalam hati penuh tanya apa maksud dari semuanya . .<br /><br />Setelah Kodok berhasil mencabut semua paku ia pun bergegas menemui Neneknya . .<br /><br />"Nek, pakunya sudah aku cabut semua . ." teriak si Kodok.<br /><br />Nenek pun bertanya kepada Kodok "Susah ga cabut pakunya ?"<br /><br />"Iya Nek, susah banget . ". Jawab si kodok .<br /><br />Kemudian Nenek pun berkata . .<br /><br />Kamu tau nak apa yang kamu dapat setelah kamu mengerjakan itu semua ?<br />Kodok pun menggelengkan kepalanya.<br />Coba kamu lihat lubang di papan itu, betapa banyak sekali lubang lubang disana .<br />Kamu bayangkan jika papan itu adalah hati dan paku adalah ucapanmu yang mampu melubangi hati orang lain .<br /><br />Kamu dengan susah payah mencabut paku itu sama halnya dengan sulitnya meminta maaf .<br />Ketika kamu sudah meminta maaf namun lubang-lubang itu akan selalu ada, dengan kata lain luka di hati tersebut akan terus membekas walau pun kamu sudah meminta maaf .<br />Jadi jika kamu kesal, jangan pernah berkata-kata yang kasar terhadap orang itu atau membalasnya dengan kemarahan.<br />Api tidak bisa di lawan dengan api .<br />Ingat, memaafkan lebih baik dari pada meminta maaf .<br />Kodok pun tersenyum dan langsung memeluk Nenek sambil mengucap kan terimakasih .Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-28573608070172037512010-12-27T07:40:00.001+11:002010-12-27T07:40:53.154+11:00Cinta tidak butuh alasanBeberapa orang tidak pernah mengerti...<br /><br />Satu waktu, seorang gadis bertanya dengan kekasihnya:<br /><br />Gadis: Mengapa kamu menyukai saya ..? Mengapa kau mencintaiku?<br /><br />Pria: Saya tidak bisa mengatakan alasannya .. tapi aku benar-benar suka sama kamu...<br /><br />Gadis: Kamu bahkan tidak bisa menceritakan alasannya ... bagaimana kau bisa bilang kau suka sama saya? Bagaimana kau bisa bilang kau mencintaiku?<br /><br />Pria: Aku benar-benar tidak tahu alasannya, tapi aku bisa membuktikan bahwa aku cinta padamu<br /><br />Gadis: Buktikan? Tidak! Aku ingin kau menceritakan alasannya. Pacar teman saya bisa mengatakan mengapa dia mencintainya, tapi kenapa kamu tidak bisa?<br /><br />Pria: Ok .. ok! Mm ... karena kamu cantik,<br />karena suara kamu yang merdu,<br />karena kamu peduli sama aku,<br />karena kamu mengasihi aku,<br />karena kamu bijaksana,<br />karena senyummu yang manis,<br />karena setiap gerakanmu.<br /><br />Gadis itu merasa sangat puas dengan jawaban2 pria itu.<br /><br />Sayangnya, beberapa hari kemudian, si gadis ini kecelakaan dan koma.<br /><br />Pria itu datang ke rumah sakit dan meletakkan surat di sisi sang gadis,<br /><br />Isi suratnya adalah:<br /><br />"Sayang, karena suaramu yang merdu & manis kamu bahwa aku mencintaimu ... Sekarang Anda bisa bicara? Tidak! Karena itu aku tidak dapat mencintaimu.<br /><br />Karena kamu mengkhawatirkan aku, aku suka kamu .. Sekarang kamu tidak dapat mengkhawatirkan aku, karena itu aku tidak dapat mencintaimu.<br /><br />Karena senyummu, karena setiap gerakanmu, aku mencintaimu ..<br /><br />Sekarang kamu bisa tersenyum? Sekarang kamu bisa bergerak? Tidak, karena itu aku tidak bisa mencintaimu ...<br /><br />Jika cinta memerlukan alasan-alasan di atas, dengan kondisi sekarang ini, tidak ada alasan bagi saya untuk mencintai kamu lagi.<br /><br /><b>Apakah cinta butuh alasan?</b><br /><br />TIDAK! Oleh karena itu, Aku masih dan akan tetap selalu mencintai kamu.Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-41875392839392714152010-12-24T09:54:00.002+11:002010-12-24T09:55:00.142+11:00Layang-layangSeorang anak sembilan tahun menatapi keelokan layang-layang yang baru saja dibawa sang ayah dari kota. Ukurannya begitu besar, tidak seperti layang-layang temannya. Ada kunciran di sisi kanan dan kiri, dan terdapat ekor yang begitu panjang. Warna-warni kunciran dan ekor layang-layang mengundang keceriaan sang anak.<br /><br />Setibanya di tanah lapang, sang anak mendampingi ayahnya memainkan layang-layang yang ukurannya lebih besar dari tubuh sang anak. Tiupan angin kencang menerbangkan layang-layang elok ke angkasa. Kunciran dan ekor terus berurai-urai membentuk irama gerak yang begitu indah.<br /><br />Sesekali, sang anak mencoba berganti posisi dengan sang ayah untuk belajar mengendalikan terbangnya layang-layang. Ia pun berdecak kagum. Matanya berbinar menatapi keelokan layang-layang yang sedang terbang tinggi di angkasa.<br /><br />"Ayah," ucap sang anak tiba-tiba. Sang ayah pun menoleh ke arah buah hatinya. "Ayah, andai aku bisa seperti layang-layang. Bisa terbang dengan begitu elok di angkasa sana, sambil memperlihatkan keindahan kepada orang-orang di bawahnya," tambah sang anak sambil terus menatapi gerak-gerik layang-layang.<br /><br />Mendengar ucapan itu, sang ayah pun membelai rambut pendek anaknya. "Sebaiknya kamu tidak berandai untuk menjadi layang-layang, anakku!" ucap sang ayah.<br /><br />"Kenapa, ayah? Kalau saja aku bisa seperti layang-layang, bukankah aku bisa menatap seluruh keadaan di bawah sini," sergah sang anak penuh tanda tanya.<br /><br />"Anakku, jangan pernah berandai menjadi layang-layang. Perhatikanlah, walaupun layang-layang berada di tempat yang begitu tinggi, tapi ia tetap di bawah kendali oleh mereka yang di bawah," jelas sang ayah begitu bijak.<br />**<br /><br />Siapa pun kita, dalam optimisme meraih posisi hidup yang lebih baik, tentu ingin selalu berada di tempat yang tinggi. Ingin menjadi leader, sang pemimpin yang disegani, menjadi orang teratas di organisasi, perusahaan, bahkan mungkin negara. Sebuah cita-cita hidup seperti yang diajarkan Alquran, waj'alna lil muttaqina imama, jadikanlah kami sebagai pemimpin orang-orang yang bertakwa.<br /><br />Namun, berhati-hatilah ketika optimisme meraih posisi tinggi itu tidak sejalan dengan idealisme dan kemampuan diri yang memadai. Karena kita bisa seperti layang-layang. Berada di posisi yang paling tinggi, sementara sang pengendali ada di bawah.<br /><br />Ia berada di posisi tinggi karena ada 'tangan-tangan' di bawah yang membuatnya tinggi. Keelokannya di ketinggian itu hanya permainan sang 'tangan' dan tiupan angin.Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-81328655280935048022010-12-24T09:54:00.001+11:002010-12-24T09:54:37.536+11:00Telaga HatiSuatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah.<br />Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung berkeluh kesah menceritakan semua masalahnya.<br /><br />Pak tua bijak hanya mendengarkan dengan seksama,<br />lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit<br />dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air.<br /><br />Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas,<br />lalu diaduknya perlahan coba kau minum ini<br />dan katakan bagaimana rasanya, ujar pak tua.<br /><br />PAHIT sekali , jawab pemuda itu sambil membuang ludah ke samping.<br /><br />Pak tua itu tersenyum,<br />lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya.<br /><br />Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu.<br />sesampai disana pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu,<br />dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya,<br />sekarang coba ambil air dari telaga ini dan minumlah,<br />saat si pemuda meneguk air itu,<br /><br />Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya,<br />Bagaimana rasanya?<br />SEGAR , sahut si pemuda.<br /><br />Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ? tanya pak tua.<br />Tidak, sahut pemuda itu.<br /><br />Pak tua tertawa sambil berkata: Anak muda, dengarkan baik-baik.<br />"pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini,<br />tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnya pun sama<br />dan memang akan tetap sama.<br />tetapi kepahitan yang kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.<br /><br />Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.<br />Jadi saat kau merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup,<br />hanya ada satu yg kau dapat lakukan, lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu, luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu,"<br /><br />Pak tua itu lalu kembali menasehatkan :<br />"Hatimu adalah wadah itu, perasaanmu adalah tempat itu.<br />Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.<br />Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas,<br />tetapi buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu,<br />dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian."Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-54145228853171933212010-12-21T09:05:00.000+11:002010-12-21T09:06:08.904+11:00Kita seperti sebuah bukuManusia seperti sebuah buku.<br />Cover depan adalah tanggal lahir.<br />Cover belakang adalah tanggal kematian.<br /><br />Tiap lembarnya, adalah tiap2 hari dalam hidup kita dan apa yang kita lakukan.<br /><br />Ada buku yang tebal.<br />Ada buku yang tipis.<br /><br />Ada buku yang menarik dibaca.<br />Ada yang tidak sama sekali.<br /><br />Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai.<br />Yang hebatnya,<br />seburuk apapun halaman sebelumnya,<br />selalu tersedia halama selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat.<br /><br />Sama dengan hidup kita,<br />Seburuk apapun kemarin,<br />Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.<br /><br />Kita selalu diberi kesempatan yang baru untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya. Memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita yang sudah ditetapkanNya untuk kita masing2.<br /><br />Nikmatilah dan isilah halaman buku kehidupan kita dengan hal2 yang benar.<br /><br />Supaya pada saat halama terakhir buku kehidupanmu selesai, engkau didapati sebagai pribadi yang layak dijadikan teladan bagi generasi setelahnya.<br /><br />Selamat menulis di buku kehidupanmu dengan tinta cinta dan pena kebijakan.Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-27909845487205872272010-12-20T07:47:00.000+11:002010-12-20T07:48:03.723+11:00Kekayaan yang tidak terlihatSuatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin.<br /><br />Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.<br /><br />Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.<br /><br />"Bagaimana perjalanan kali ini? "<br />"Wah, sangat luar biasa Ayah"<br />"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.<br />"Oh iya" kata anaknya"<br />"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.<br /><br />Kemudian si anak menjawab.<br /><br />"Saya saksikan bahwa :<br />Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.<br />Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.<br />Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.<br />Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.<br />Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.<br />Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.<br />Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.<br />Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi."<br /><br />"Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.<br /><br />Kemudian sang anak menambahkan<br />"Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita."<br /><br />Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain.<br /><br />Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang.<br /><br />Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.<br /><br />Jadi, syukurilah hidup ini!Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-5541463574164701432010-12-20T07:44:00.000+11:002010-12-20T07:47:23.410+11:00Menulis di atas pasirIni sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir: "Hari ini, sahabat terbaikku menampar pipiku."<br /><br />Mereka terus berjalan sampai akhirnya menemukan sebuah oasis. Mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, tapi dia berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu: "Hari ini, sahabat terbaikku menyelamatkan nyawaku."<br /><br />Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir dan sekarang menuliskan ini di batu?" Sambil tersenyum temannya menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu. Dan bila sesuatu yang luar biasa baik terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar takkan pernah bisa hilang tertiup angin."<br /><br />Dalam hidup ini ada kalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam situasi yang sulit, yang kadang menyebabkan kita mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti satu sama lain. Juga terjadinya beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum kita menyesal di kemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masa lalu.<br /><br />Belajarlah menulis di atas pasir....<br /><br /><p align="center"><img src="http://i19.photobucket.com/albums/b167/viaticus/Squidoo/menulis-di-atas-pasir.jpg" alt="menulis di pasir" title="menulis di pasir" /></p>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2103479170870199554.post-17015897453074922412010-12-17T09:22:00.001+11:002010-12-17T09:22:32.746+11:00Cara mengemas hidupBagi sebagian orang pemasaran identik dengan sales/tenaga penjual.<br /><br />Apabila mendengar kata pemasaran, pikiran langsung melayang pada sosok sales, membawa barang dagangan di kanan kiri motor, menawarkan produk sana sini, dikejar-kejar target,wuah, pasti dalam hati langsung berkata "No!!!! masa sekolah tinggi-tinggi hanya jadi sales".<br /><br />Hal ini didukung dengan para orang tua yang menanamkan bahwa pendidikan yang diberikan kepada anak-anak mereka nantinya sebagai bekal menjadi orang kantoran, duduk di belakang meja, ruangan ber-ac plus gaji gede. Wuah, impian semua orang kalau memang harapan tersebut bisa semuanya terkabul.<br /><br />Tapi ??<br /><br />Benarkah kenyataan itu dirasakan. Banyak sekali keluhan-keluhan yang mampir di telinga penulis. "Pekerjaan hanya di kantor, ruangan ac tapi kenapa gak bosan-bosannya aku dihinggapi rasa cemas ??" seorang teman datang sambil mengeluh. " Perlu refreshing, mungkin bisa membuatmu tenang!!" saran saya. "Sama saja, lagian mana ada waktu buat refreshing toh sepulang dari refreshing juga kayak gini lagi".<br /><br />Senyum dan doa semoga kawan saya tersebut menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri. Sedikit kejam mungkin sebagai kawan saya tidak membantu apa-apa, sekedar saran refreshing semua orang pasti bisa. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa saya berharap kawan saya menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri merupakan hal yang paling tidak mudah.<br /><br />Tapi itu adalah kunci dari semua yaitu DIRI SENDIRI.<br /><br />Coba kita renungkan. Saat kita bayi, bukankah belajar tengkurap adalah kemauan kita sendiri karena ingin punya variasi gerak selain telentang sambil terkekeh kekeh apabila ayah dan ibu menggoda dengan mainan kesukaan kita. Kemudian ketika kita belajar berjalan, itu juga kemauan kita sendiri. Mulai dari berpegangan pada tepian meja lalu berdiri kemudian berjalan, tiba-tiba<br /><br />Gubrakk!!<br /><br />Ibu menjerit. Tapi kita tetap pantang menyerah, terus dan terus belajar hingga bisa berlari menikmati luasnya dunia ini. Masih banyak lagi hal-hal yang seringkali tidak kita sadari telah kita lakukan hingga saat ini. Saya rasa tentang diri sendiri cukup anda sendiri yang bisa memahami.<br /><br />Ada baiknya kita kembali ke topik pemasaran.<br /><br />Ternyata sebagian besar hidup kita, terdiri atas peristiwa yang berkaitan dengan pemasaran. Entah anda setuju atau tidak sebagai contoh kawan saya tadi, dia menjual kemampuan dan ilmu pengetahuannya untuk pekerjaan di kantor, ruangan ber-ac, gaji gede bahkan menjual waktu refreshingnya demi mendapatkan satu kata cemas.<br /><br />Kadang saya sendiri juga bingung, kalau dikategorikan sukses, saya bukan orang sukses. Kalau dikategorikan sebagai penulis, saya cuma iseng-iseng saja di waktu longgar. Tapi apakah saya juga harus kejam pada hidup saya, haruskah saya menjual hidup dan hanya mendapatkan kecemasan. Anda mungkin juga sependapat dengan saya, semoga.<br /><br />Kalau begitu dalam keseharian kita jadi pemasar??jadi sales dong??kalau saya jawab bukan, jelas saya pembohong publik dan saya tidak mau jadi pembohong yang menjual rayuan. Pasti anda berkata dalam hati, menjual lagi, menjual lagi. Apa benar <b>sehari-hari menjadi sales bagi diri kita sendiri</b> ?? Mungkin itu jawaban yang lebih bijak buat kita semua sehingga pandangan tentang pemasaran tidak lagi mengarah hanya pada sales (tenaga penjual) tapi lebih kepada aplikasi dalam kehidupan yang lebih luas cakupannya.<br /><br />Bukan penulis ingin memberikan pledoi terhadap pemasaran tetapi apa yang dibahas di atas hanya untuk membukakan cakrawala tentang pemasaran sehingga nantinya kita tidak lagi menjual hidup kita pada hal-hal yang tidak perlu bahkan mungkin merusak diri kita sendiri.<br /><br />Penulis memberi judul artikel ini HOW to PACKAGE (Bagaimana Mengemas) sehingga <b>kita bisa mengatur hidup lebih bermakna bukan sekedar kemas jual. Semua orang bisa mengemas tapi mengemas yang berkualitas belum tentu semua orang mampu.</b><br /><br />Dengan sudut pandang/cakrawala yang telah terbuka luas kita dapat meraba-raba hidup kita mulai dari bangun tidur, beraktivitas sampai dengan tidur lagi.<br /><br />Percaya atau tidak dalam rangkaian satu hari beraktivitas anda dan saya banyak melakukan kegiatan mengemas dan tentunya menjual. Sebagai contoh saat bangun tidur kemudian mandi dan berganti baju, ini adalah contoh sederhana yang menjadi rutinitas kita sehari-hari. Kegiatan sesederhana itu kita lakukan bukan tanpa tujuan, salah satunya agar kita tampak menarik.<br /><br />Usaha untuk tampak menarik adalah cara kita mengemas diri kita sehingga apabila nanti berkomunikasi dengan kawan atau orang-orang sepanjang perjalanan kita tampil penuh percaya diri tanpa rasa cemas. Lagi-lagi kata cemas, tapi jujur bila mengakui lebih sering hidup kita, kita jual pada kecemasan.<br /><br />Dengan kegiatan mengemas kita tampil percaya diri. Mengemas sendiri mendapatkan percaya diri. Simpel dan tidak ada kata-kata cemas di sana. Bukankah itu lebih baik. Secara sederhana memang gampang diuraikan tapi hidup kan bukan sekedar mandi, dandan terus pergi aktivitas ? mungkin itu yang menjadi pertanyaan anda. Tanpa perlu melotot, daripada bola mata mencolot. Coba kita cermati, bukankah dengan hal sesederhana itu kita bisa menikmati aktivitas kita. Bukankah dengan berdandan kita tampil percaya diri bahkan bila di kaca sering kita merasa paling tampan/cantik (bila di kaca). Itu baru yang sederhana untuk aktivitas biasa, bagaimana jika kita tiba-tiba mendapatkan kesempatan bertemu dengan Bapak Presiden. Pasti heboh luar biasa.<br /><br />Ternyata kunci mengemas hidup adalah hal-hal kecil yang kita lakukan untuk diri kita sendiri dalam menghadapi kehidupan, seperti yang saya utarakan berupa doa untuk kawan saya tadi. <b>How to Package your life, It's all about yours</b>. Bagaimana mengemas hidup anda, semuanya tergantung anda sendiri. Pilihannya mau menjual hanya kepada kecemasan atau pada percaya diri yang anda mulai dari diri sendiri. Saya hanya mengingatkan hal yang besar akan tiba jika anda mampu mengemas sendiri hal yang kecil dengan kualitas nomor 1, dipadu dengan rasa syukur kepada Tuhan menjadikan semuanya luar biasa.<br /><br /><p><i style="font-size: 10px">Renungan hari ini ditulis oleh Dans Nugros dan diambil dari <a href="http://www.resensi.net/bagaimana-mengemas-hidup/2010/10/" target="_blank" rel="nofollow">Resensi.Net</a></i></p>Setitik Motivasihttp://www.blogger.com/profile/08278452848308551845noreply@blogger.com